Perkembangan
Tagline Teh Botol Sosro
Tagline
merupakan bagian dari iklan yang bertujuan agar iklan tersebut mudah diingat
oleh konsumen. Tagline
dalam suatu iklan memegang peranan penting. Menurut Nuradi, dkk. (1996: 56) tagline
adalah kalimat singkat sebagai penutup teks inti yang menyimpulkan secara
singkat tujuan komunikasi suatu iklan. Tagline ini merupakan suatu
ungkapan pendek berisi pesan yang padat dan mudah diingat. Tagline ini
bisa disamakan dengan slogan, atau jargon dalam iklan. Penggunaan tagline
ini adalah untuk memperkuat kemampuan iklan dalam mengeksekusi (mencapai
sasarannya) yaitu memengaruhi konsumen untuk menggunakan produk yang
diiklankan.
Salah satu cara untuk
memudahkan masyarakat dalam mengenal sebuah merek adalah dengan menggunakan
slogan atau tagline, tagline yang kuat akan memberikan kontribusi
terhadap kekuatan suatu merek. Pertama, tagline yang kuat akan membantu
suatu merek dalam meningkatkan awareness. Kedua, tagline dapat memperkuat
strategi positioning dari merek tersebut. Dengan menggunakan kalimat yang
sederhana dan mudah diingat, maka tagline sudah dapat mewakili bagian
yang penting dari asosiasi yang ingin dikembangkan oleh suatu produk.
PT. Sinar Sosro
merupakan sebuah perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang
pertama di Indonesia dan di dunia.
Dari awal produk ini diluncurkan,
memang sudah menjanjikan. Ia menawarkan
kategori baru yang belum pernah ada di Indonesia, bahkan
di seluruh dunia: teh siap minum dalam kemasan botol, walaupun awalnya
banyak konsumen yang menganggap aneh, karena pada awal kemunculan produk,
masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas dan
tidak dalam kemasan botol. Melihat hal tersebut, sosro kemudian melakukan positioning
dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam
kemasan botol dan disajikan dingin. Kesadaran akan produk dan
pentingnya komunikasi bermula dari sini. Teh Botol Sosro pun
perlahan-lahan mengomunikasikan diri. Tahun 1975-an,
sosro memperkenalkan tagline pertamanya: Pelepas
dahaga asli. Tagline ini berhasil
menarik peminum baru teh botol, sebagai alternatif
pelepas dahaga dengan sasaran pasar saat itu adalah orang yang sedang melakukan
perjalanan seperti supir dan pejalan kaki. Melalui proses diferensiasi
yang dilakukan, sosro membuahkan hasil yang baik, konsep yang ditawarkan sosro
memberikan kemudahan dan fleksibilitas kepada konsumen. Teh botol sosro dapat
diminum kapan saja dan dimana saja serta disajikan dingin dan dapat memberi
kesegaran, dengan demikian positioning sosro pada saat itu sebagai
satu-satunya minuman yang dikemas dalam botol yang dikenal oleh konsumen.
Selanjutnya, pada tahun
1985, tagline sosro berubah menjadi: Hari-hari Teh Botol. Perubahan ini
juga disertai munculnya jingle: Hari-hari panas, hari-hari dingin, hari-hari
teh botol. Pada saat itu perubahan ini pada dasarnya dilakukan untuk
bersaing dengan Teh Cap Botol yang sedang laris. Tak ketinggalan pula masuknya
produk selain sosro di pasaran yang juga sama-sama mengemas minuman teh dalam
botol seperti produk Hi C yang merupakan produk dari Coca Cola serta Lipton Tea
yang merupakan produk dari Unilever dan Aqua. Hasil akhirnya tak disangka bahwa
Teh Botol Sosro bisa menjadi market leader. Walaupun tidak ada data
penjualan yang diperoleh untuk mendukung kehebatan Teh Sosro namun Soetjipto
Sosrodjojo yang bertugas sebagai juru bicara pada waktu itu mengakui bahwa
produknya ternyata lebih laris dan semua itu tidak disengaja. Serta menurutnya
hanya suatu kebetulan belaka: dikemas dalam botol, bermerek Teh botol dan baru
satu-satunya di dunia.
Penggunaan jingle
terbaru tersebut disertai dengan meledaknya permintaan Teh Botol Sosro dan awareness
iklannya sangat tinggi. Survei yang dilakukan PT Surindo Utama pada bulan
Januari 1996 memperlihatkan, awareness Sosro mencapai 93% dan ketika
responden ditanyai versi iklan Sosro yang paling diingat maka versi terbarulah
yang paling banyak diingat yaitu versi day to day.
Pada tahun 1996 pula muncul produk teh botol baru yaitu
Tekita, produk ini didukung oleh perusahaan besar yaitu dari PT Pepsi Cola Indo
Beverage serta punya diferensiasi kuat dengan isi 300 ml sedangkan Teh Botol
Sosro hanya 220 ml. Sehingga untuk tetap dapat menarik pasar, Teh Botol
Sosro mengganti tagline-nya menjadi Aslinya Teh. Tagline ini berusaha
untuk memperkuat positioning Sosro di pasaran teh, dimana mereka
menginginkan agar masyarakat tetap menjadikan produknya menjadi satu-satunya
produk teh asli dari Indonesia.
Perubahan tagline PT. Sinar Sosro yang dilakukan pada
tahun yang berbeda-beda bertujuan untuk memperkuat positioning.
Tagline yang berbunyi “Ahlinya Teh”
pada tahun 1997 memberikan kesan pada konsumen bahwa sosro merupakan ahlinya
teh dari pada pesaing-pesaing yang lainnya. Pesan yang ingin disampaikan Sosro
yaitu, Sosro merupakan ahlinya membuat the, sehingga merek-merek lain tidak ahli
membuat teh. Sasaran yang Sosro bidik dari tagline ini yaitu anak-anak
muda dengan meluncurkan produk fruit tea.
Dengan bertambahnya para kompetitor, terutama dari coca-cola
dengan produk freastea yang perlahan merebut pasar sosro, pihak sosro harus
memikirkan strategi yang baik untuk mempertahankan produk sosro dipasaran.
Sehingga tahun 2000 Teh Botol Sosro mengganti tagline dengan bunyi “Apapun makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro”.
Tagline baru Sosro membuat image baru pada Sosro, biasanya customer
setelah makan minumnya air putih atau teh hangat, kini mulai berubah
kebiasaanya dengan meminum The Botol Sosro. Target pasar Sosro pada tahun 2000
juga mengalami perubahan yaitu bukan lagi remaja tapi keluarga. Sehingga
pemasaran yang dilakukan sosro pada saat itu lebih menekankan keluarga. Dengan
tagline yang baru, Sosro mengembangkan strategi pemasaran dengan
menggandeng restoran, warung makan, dan kedai untuk memudahkan konsumen
mendapatkan Teh Botol Sosro.
Untuk memenuhi kebutuhan pecintanya dimanapun berada, maka
pada tahun 2008 Teh Botol Sosro melakukan inovasi dengan banyak pilihan kemasan
produk, yaitu :
*
Kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dengan volume 220ml
*
Kemasan kotak (Tetra Pak) dengan volume 1liter, 250ml, 200ml
*
Kemasan pouch dengan volume 230ml
Inovasi terbaru dari produk The Botol Sosro adalah The Botol
Sosro Less Sugar yang telah diluncurkan pada tanggal 20 Agustus 2008. Produk
ini tersedia dalam kemasan PET volume 500ml dan kemasan kotak (Tetra Pak) volume 250ml.
Keunikan Metode Pemasaran Sosro
Kesuksesesan Sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia
sesungguhnya dilihat dari aspek pemasaran yang cukup unik. Dari perjalanan
sejarahnya, dalam beberapa hal Sosro telah mengabaikan hukum-hukum umum yang
terdapat di ilmu pemasaran. Misalnya saja mengenai perlunya riset pasar sebelum
meluncurkan produk. Sebelum Sosro hadir, konon ada sebuah perusahaan asing yang
ingin mengeluarkan produk teh dalam botol seperti yang dilakukan Sosro saat
ini. Waktu itu perusahaan tersebut menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran
untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia. Setelah
meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat, biro tersebut
menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di
Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia
umumnya dilakukan pada pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga
kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan.
Tetapi Sosrodjojo, pendiri perusahaan Sosro, justru berpikir
sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman cicip rasa (on
place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada
demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon
konsumen yang menyaksikan, namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga
calon konsumen cenderung meninggalkan tempat.
Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik
dan kemudian dimasukkan ke dalam panic-panci dan dibawa dengan mobil. Akan
tetapi cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena
saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya, Sosro mencoba untuk
memasukkannya pada kemasan-kemasan botol limun agar mudah dibawa. Berangkat
dari itu mereka berpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang
paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung kepada konsumen.
Pada awal produk The Botol Sosro ditargetkan untuk konsumen
yang sering melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki. Sosro
menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang
dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama
perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan
minuman teh dalam kemasan botol yang praktis dan tersedia di kios-kios
sepanjang jalan. Untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin
dengan menyediakan boks-boks es pada titik-titik penjualannya.
Tentu saja merubah kebiasaan tak semudah membalik telapak
tangan . Pada masa-masa awal peluncurannya, teh botol Sosro tidak banyak
dilirik oleh konsumen. Mereka justru menganggap aneh produk ini karena kemasan botol
dan penyajian dinginnya, namun Sosro tidak patah arang. Perusahaan ini terus
mengedukasi pasarnya melalui iklan-iklan di berbagai media dan promosi-promosi on
the spot. Perlahan tapi pasti, produk teh botol Sosro mulai mendapatkan
tempat di hati konsumen Indonesia. Terlebih ketika slogan “apapun makannya, minumnya The Botol Sosro” dimunculkan. Slogan ini
tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara
keseluruhan.
Keunikan kedua dari metode pemasaran teh botol Sosro adalah
pada kekakuan dari produk itu sendiri. Sesuai dengan teori pemasaran, konsumen
secara alami mengalami perubahan atribut kepuasan seiring berjalannya waktu.
Perubahan itu dapat disebabkan karena gaya hidup, kondisi ekonomi, atau
kecerdasan yang makin meningkat. Seiring dengan perubahan pasar, produk yang
dipasarkan seharusnya menyesuaikan dan mengikuti tren yang ada di pasar, namun
yang terjadi pada produk teh inovatif ini justru kebalikan. Semenjak
diluncurkan pada tahun 1970, produk The Botol Sosro baik rasa, kemasan logo
maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali. Bahkan ketika
perusahaan multinational Pepsi dan Coca cola masuk melalui produk teh Tekita
dan Frestea, Sosro tetap tak bergeming. Jangankan mengubah produknya, dengan
cerdas Sosro justru melakukan counter branding dengan mengeluarkan
produk S-tee dengan volume yang lebih besar. Strategi ini ternyata lebih tepat,
sehingga kedua perusahaan multinasional itu pun tak berhasil berbuat banyak
untuk merebut hati konsumen Indonesia.
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi
masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan
dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat
Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses differensiasi yang dilakukan Sosro
membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan
botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing
dengan kompetitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh
akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini
menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
Positioning yang dilakukan oleh Sosro juga didukung oleh marketing
mix yang baik. Hal ini ditunjukan dari integrasi yang baik dari
komponen-komponen 4P. Contoh adalah bahwa pengembangan produk berasal dari
strategi promosi, hubungan antara penentuan harga dengan saluran distribusi. Strategi
penjualan yang dilakukan Sosro adalah dengan mengembangkan saluran distribusi
secara luas dan terus menerus. Mengutamakan availability dan kualitas
produk sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan.
Pengembangan proses yang dilakukan oleh Sosro adalah dengan
mengintegrasikan supply chain, seperti memiliki kebun teh sendiri.
Berbeda dengan proses distribusi produk dilakukan dengan bekerja sama dengan
banyak agen penjualan untuk memperluas cakupan distribusi dari Sosro. Brand
Equity dari Sosro telah terbentuk melalui proses yang panjang. Sosro telah
berhasil mengembangkan merek Teh Botol Sosro menjadi merek dengan brand
equity yang kuat. Beberapa hal yang dapat dicermati dalam pembentukan brand
equity ini adalah :
- Brand Awareness yang dimiliki Teh Botol Sosro dapat dikatakan telah memasuki tingkatan top of mind. Hal ini dapat dilihat dari Teh Botol Sosro dapat menjadi pemimpin pasar dalam kategori teh siap minum dalam kemasan botol.
- Perceived Quality dari Teh Botol Sosro telah terbukti selama puluhan tahun. PT. Sinar Sosro telah berhasil menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat anggapan baik dari konsumen.
- Brand Association dari Teh Botol Sosro kuat, dapat dilihat bahwa ketika orang menyebut teh botol kemudian yang menjadi maksud dari teh botol itu sendiri adalah Teh Botol Sosro.
- Brand Loyalty dari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini merupakan hasil dari pengembangan saluran distribusi, menjaga kualitas, dan strategi promosi yang dilakukan dengan jargon “Apapun makanannya, minumannya Teh Botol Sosro”.
Kekuatan brand equity perlu dijaga agar jangan
menjadi merek generik. Hal menarik untuk brand Teh Botol Sosro adalah
karena justru penggunaan kata “Teh Botol” kemudian memberikan asosiasi pada
Sosro sendiri, yang menjadi keunggulan dari brand ini, sehingga tidak
menjadi merek generik. Selain itu kekuatan brand equity harus dijaga
agar tetap bisa menghadapi kompetisi yang semakin ketat, karena ketika sebuah
poduk dari sebuah produsen berhasil maka kemudian produsen lain akan
mengeluarkan produk serupa. Hal ini terjadi pada munculnya teh dalam botol dari
bermacam-macam produsen. Fenomena ini menjadi menarik, karena sebelum Sosro
mengeluarkan produk teh dalam botol, sebuah perusahaan multinasional telah
melakukan survey tentang potensi penjualan teh dalam kemasan di Indonesia dan
hasil survey menyatakan bahwa potensi yang ada tidak cukup menjanjikan. Dalam
melakukan pengembangan brand, PT.
Sinar Sosro menerapkan beberapa strategi antara lain:
- Line Extention dengan mengeluarkan produk Fruit Tea dengan pangsa pasar generasi muda, dan juga peluncuran produk Tebs untuk menarik minat pelanggan yang mengkonsumsi minuman berkarbonasi. Kedua produk ini dapat meraih sukses di pasar, terutama untuk produk Fruit Tea yang kemudian mulai menggerogoti pasar dari minuman berkarbonasi.
- Brand Extention dengan meluncurkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek PRIMA. Untuk langkah ini ternyata kekuatan brand Sosro pada produk teh kurang dapat mengendors produk AMDK ini. Walaupun dengan dukungan saluran distribusi yang baik namun PRIMA tidak dapat merebut pasar AMDK yang sudah dikuasai oleh AQUA.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebuah merek adalah aset yang
sangat penting bagi perusahaan. Dengan memiliki brand equity yang kuat,
sebuah perusahaan mendapatkan banyak keunggulan kompetitif. Untuk menghadapi
persaingan di era perekonomian global peranan merek menjadi semakin penting.
Hal ini dapat dilihat dari pengalaman PT. Sinar Sosro dalam mengambangkan merek
Teh Botol Sosro yang hingga kini masih dapat menjadi market leader untuk
kriteria teh dalam kemasan, dan bahkan melahirkan merek-merek baru yang juga
dapat bersaing dan berkompetisi di pasar bahkan dengan perusahaan multinasional
sekalipun.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Nuradi, dkk. 1996. Kamus Istilah
Periklanan Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
2.
Kotler, Philip. 1997. Marketing Management “Analysis, Planning,
Implementation and Control” (9th ed.). New
Jersey: Prentice Hall International, Inc.
3.
Brand Equity Teh Botol Sosro. http://klimponk.blogspot.com/2009/02/brand-
equity-teh- botol-sosro.html. Diambil tanggal 25
februari 2013.
Oh ternyata seperti itu tagline teh botol sosro..
BalasHapusUntuk pembuatan Iklan tentu butuh sebuah
storyboard
Sukses Teh Botol.Sosro asli ..ahli..dan kapan pun di mananpun..apapun makanan nya Teh Botol sostro teristimewa...
BalasHapusSaya adalah Coach dari lembaga yg perdulu perkembangan UKM..melalui PGO atau Perkumpulan Gerakan OK OCE yg faunder nya Bang Sandiaga Uno..sampai detik ini saya msh berperan aktif sebagai Coach di pelatihan anggota OK OCE atau yg sekarang trend PKT Pelatihan Kewieausahaan Terpadu
Setiap seminggu sekali saya menjadi Coach di kecamatan di jakarta Timur..memfajarkan tentang Peningkatan Usaha UKM melalui Media Online..menarik dari sekian vanyak produk yg menjadi Cobtoh dalam kami memveri materi...Merek Teh Botol Sostro dgn segudang Prestasi dn cara jitu nya menarik perhatian saya ...
Sukses terys ya
Teh Asli Indonesia
Saya akan terus memvuat contoh dalam pemgajaran saya ..tentang strategi teh Botol Sosteo dalam mempertahankan Kesuksesan nya .
SUKSES YAAAA
SALAM OK OCE ( One kecamatan One Centre For Interpreneurship)
Ttd .Coach Gesty Kopi.