Kamis, 18 April 2013

PEMBAGIAN DEVIDEN

Juni, Bank Mandiri Bayar Dividen

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Mandiri akan membayarkan sisa dividen pada pemegang saham pada 28 Juni mendatang. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mandiri yang digelar di Plaza Mandiri, Senin, memutuskan akan membayar sisa deviden sebesar Rp 2,1 triliun.
Salah satu Direktur Bank Mandiri, Pahala N Mansury mengatakan jumlah ini merupakan sisa deviden yang harus dibayarkan dari total deviden sebesar Rp 2,5 trilyun atau setara dengan Rp 119 per lembar saham. Tahun lalu, Bank Mandiri telah membayarkan deviden ad interim sebesar Rp 403 miliar atau setara Rp 19 per lembar. RUPS Tahunan Bank Mandiri menyepakati penggunaan 35 persen dari laba bersih tahun 2009 sebesar Rp 7,2 triliun sebagai dividen. Jumlah dividen ini tak berubah dari tahun lalu dengan sejumlah pertimbangan.
"Pertimbangannya, untuk melakukan penumpukan modal. Karena setiap melakukan ekspansi Rp 100 triliun itu kan ada penurunan 0,7 persen dari rasio kecukupan modal, pembagian dividen juga beresiko menurunkan modal," ungkapnya. Pembayaran deviden pada tanggal 28 Juni mendatang menunggu waktu keluarnya recording date pada tanggal 14 Juni 2010. 


Telkom Bagi Deviden 50 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) berencana akan membagikan deviden kepada para pemegang saham sebesar 50 persen pada tahun ini. "Untuk membagikan deviden masih sekitar 50 persen," kata Dirut TLKM Rinaldi Firmansyah, di Jakarta, Senin (23/3). Ia mengatakan, besaran pembagian deviden tersebut dipicu oleh anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan tahun ini yang besar, atau sekitar 2 miliar dollar AS. "Angka ini masih besar dibandingkan lainnya yang menurunkan capex tahun ini," ujarnya.
Nantinya, pembagian deviden juga dengan memperkuat jaringan dan meningkatkan kualitas di tengah persaingan. Lebih jauh ia memproyeksikan net profit akan mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun lalu serta pertambahan pelanggan baru sekitar 20-25 juta.

Dari Laba 2011, Matahari Departement Store Tidak Bagikan Deviden

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Matahari Department Store Tbk (MDS) memutuskan untuk tidak membagikan deviden dari laba tahun 2011. Rapat menyetujui rencana penggunaan laba tahun buku 2011 yang sebesar Rp 465,6 miliar sebagai saldo laba. "Untuk dana cadangan sebagaimana diatur dalam UU PT, kita menyisihkan satu persen dari laba bersih 2011 atau sebesar Rp 4,7 miliar. Sisanya sebesar Rp 460,9 miliar disepakati pemegang saham untuk dibukukan sebagai saldo laba," papar Miranti Hadisusilo, Direktur PT Matahari Department Store, Tbk dalam paparan publik perseroan, di Jakarta, Jumat (22/6/2012).
Perseroan tidak melakukan pembagian deviden dari laba 2011. Ini karena perseroan merencanakan pembukaan 12-15 toko baru pada tahun ini. Dari total target itu, sebanyak lima gerai baru akan dibangun di Jawa dan sisanya di luar Jawa. Belanja modal yang diperlukan per toko sekitar Rp 15-Rp30 miliar. "Seperti di Papua nanti kita akan bangun dua toko. Rencanaya satu gerai dulu kita bangun di akhir tahun ini, sisanya di tahun depan," tambah CFO Matahari Department Store, Richard Gibson.
Adapun total belanja modal perseroan pada tahun ini sebesar Rp 400 miliar. Sumber dananya berasal dari internal perseroan.
"Jadi sekitar 75 persen capex (belanja modal) untuk pembiayaan toko baru dan renovasi toko lama," ucap Richard. Secara keseluruhan, Matahari Departement Store menargetkan penjualan bersih di atas Rp 10 triliun tahun 2012. Adapun sepanjang kuartal I-2012, perseroan meraih laba usaha sebesar Rp 207,2 miliar. Naik 30,7 persen dari periode yang sama 2011. Sedangkan laba bersih tercatat Rp 45 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini.


Pembagian Deviden Bank Rakyat Indonesia (BRI)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemegang Saham Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyetujui usulan rasio pembagian dividen atau dividend pay-out ratio pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan BRI Tahun 2013 (RUPST) sebesar 30 persen. Dengan demikian, dividen yang dibagikan pada 2012 mencapai Rp5,5 triliun dari laba bersih sebesar Rp 18,5 triliun.
Dalam RUPST BRI 2013 juga ditetapkan penggunaan laba bersih BRI Tahun Buku 2012 untuk Cadangan Tujuan guna mendukung investasi sebesar 14 persen atau Rp 2,5 triliun. Sehingga sisa laba bersih Tahun Buku 2012 sebesar 56 persen atau Rp 10,3 triliun akan menambah laba ditahan BRI. Nilai dividen yang dibagikan dalam 3 tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada 2010 nilai dividen Rp. 93,01,- per lembar saham meningkat sebesar 31,5 persen menjadi Rp. 112,28,- per lembar saham di 2011. Pada tahun ini meningkat sebesar 84,2 persen menjadi Rp. 225,232 per lembar saham.
Peningkatan laba yang dicapai pada tahun 2012 yang lalu merupakan hasil nyata dari transformasi bisnis yang dilakukan BRI selama ini, yaitu memperkuat fokus pada segmen Mikro, Kecil, dan Menengah. Bank BRI juga  memperluas jaringan unit kerja dan e-channel, serta melakukan pengembangan e-banking, termasuk juga produk dan layanan berbasis IT lainnya.










1 komentar: